Anak Melayu dan Masa Depan Teknologi: Dari Pantun ke Coding

 sejarah panjang peradaban Melayu, kita mengenal banyak kehebatan. Orang Melayu adalah pelaut ulung, pedagang cerdas, penyair tajam lidah, dan pemimpin bijaksana. Tapi kini, zaman telah berubah. Dunia bukan lagi ditentukan oleh siapa yang kuat ototnya, tapi siapa yang cerdas teknologinya. Maka, anak Melayu harus pandai menyesuaikan langkah.

Kalau dahulu orang Melayu bersilat di gelanggang dan berpantun di majelis, hari ini gelanggangnya adalah dunia digital, dan pantunnya harus berubah jadi kode, jadi aplikasi, jadi konten digital yang mencerdaskan dan memberdayakan.

🔌 Dunia Sudah Digital, Masa Anak Melayu Tertinggal?

Hari ini, segalanya serba digital. Jual beli di pasar tak seramai dulu, sebab orang sudah belanja lewat aplikasi. Majalah dan koran cetak makin surut, sebab orang membaca berita di layar ponsel. Bahkan urusan dapur pun diantar pakai ojek online!

Pertanyaannya: Di manakah posisi anak Melayu?

Sayangnya, masih ramai pemuda-pemudi Melayu yang cuma jadi pengguna, bukan pencipta. Mereka tahu main HP, tapi tak tahu cara membuat aplikasi. Mereka lihai berselancar di media sosial, tapi tak tahu dasar-dasar teknologi di baliknya.

Jika kita tak cepat-cepat berubah, kita akan jadi penonton di panggung dunia yang kita sendiri tak kuasai. Padahal, sejarah telah mengajarkan: Melayu bukan bangsa yang lemah. Melayu adalah bangsa yang tangkas, cerdas, dan penuh daya juang.

📱 Dari Pantun ke Coding: Warisan Lama Bertemu Dunia Baru

Pantun adalah bukti kecerdasan intelektual orang Melayu. Dalam dua baris pembayang dan dua baris maksud, tersimpan makna mendalam yang tak semua orang bisa buat. Itu logika. Itu kreativitas. Itu kepekaan bahasa dan rasa.

Coding pun begitu. Ia butuh logika, kreativitas, dan ketekunan. Maka tak salah kalau kita katakan: “Pantun itu coding zaman dahulu, coding itu pantun zaman sekarang.”

Bayangkan jika pemuda Melayu mulai belajar membuat aplikasi sendiri. Membuat situs promosi budaya Melayu. Membuat gim dengan karakter pendekar Melayu. Membuat AI (kecerdasan buatan) dengan suara dan bahasa Melayu. Bukankah itu luar biasa?

👨‍💻 Peran Komunitas dan Satgas Budaya Teknologi

Untuk mencapainya, kita tak boleh bergerak sendiri-sendiri. Komunitas Melayu harus membentuk sayap teknologi. Kita butuh pelatihan coding gratis bagi anak kampung. Kita perlu membuka ruang belajar desain, pemasaran digital, keamanan siber, dan media kreatif.

Lembaga seperti Satgas KMBD bisa menjadi garda depan untuk gerakan ini. Bayangkan jika setiap kelurahan atau kampung punya satu "Markas Teknologi Melayu" — tempat anak-anak bisa belajar komputer, editing video, sampai membuat aplikasi.

Tak cukup hanya harapkan sekolah formal. Kita harus menciptakan lingkungan yang merangsang semangat digital. Kalau dulu orang tua bangga anaknya pandai berpantun, sekarang mari kita bangga anak kita pandai membuat aplikasi.

💬 Bahasa Melayu dalam Dunia Digital

Jangan khawatir budaya akan hilang jika kita masuk dunia digital. Justru dunia digital adalah tempat paling baik untuk menyebarkan budaya. Kita bisa buat konten YouTube berbahasa Melayu, podcast sejarah Melayu, TikTok pantun jenaka, hingga e-book pelajaran adat dan syarak.

Bahasa Melayu itu indah. Tak kasar, tak hambar, tapi penuh rasa. Kita bisa menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa konten digital yang memikat. Ini sekaligus menjaga bahasa ibu agar tetap hidup dan berkembang.

🚀 Saatnya Bangkit: Anak Melayu Jadi Pionir Teknologi

Jangan takut, anak Melayu! Teknologi bukan milik orang asing saja. Kita bisa, asal mahu belajar. Asal tekun dan rajin. Jangan tunggu sempurna baru mulai. Mulailah dari sekarang: ikut pelatihan, tonton tutorial, ikut komunitas IT, bertanya pada yang ahli.

Tak usah malu kalau tak tahu. Malulah kalau tak mau tahu.

Mulailah dari hal kecil:

  • Belajar mengetik dengan baik.

  • Kenali Google dan Microsoft bukan cuma untuk main, tapi untuk bekerja.

  • Belajar buat website pribadi.

  • Pelajari desain grafis.

  • Pelajari dasar HTML, CSS, JavaScript, atau Python.

Biar lambat asal paham. Biar sedikit asal jadi. Karena setiap langkah kecil hari ini akan membawa kita pada langkah besar di masa depan.

“Bertatih-tatih si anak rusa,
Belajar melompat ikut si gajah.
Anak Melayu belajar usaha,
Biar dunia tahu, kita pun gagah.”



0 Comments

🚀 GLIMA Enterprise

GRATIS WEBSITE (Blogspot)
Punya kegiatan, foto, atau info penting tapi bingung cara nulis & upload?

📤 Kami yang urus semuanya!
Cukup kirim foto dan poin penting via WhatsApp — kami yang tulis artikel dan berita kamu.

🧩 Cocok untuk:
• Web Dakwah
• Komunitas & Organisasi
• UMKM
• Sekolah dan TK
• Tokoh Masyarakat
• Lembaga Sosial / Adat
• Dan lain-lain

🎯 Kenapa pilih GLIMA?
✔ Penulis berpengalaman
✔ Proses 100% online
✔ Review sebelum tayang
✔ Jaringan media luas

📲 Chat via WhatsApp:
👉 0822-8533-7801 (Klik di sini)

📢 Konten kamu akan kami publikasikan juga di tiga jaringan website GLIMA lainnya untuk jangkauan lebih luas.

📩 Yuk, tampil profesional bareng GLIMA!

🏠 Home